YOUR CART
- No products in the cart.
Subtotal:
$0.00
BEST SELLING PRODUCTS
Cullen Avery posted an update 2 years, 11 months ago
Pendidikan merupakan segala pengaruh yang di upayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang di serahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.Pendidikan adalah lembaga dan usaha pembangunan bangsa dan watak bangsa, pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir (rasio, intelek), kepribadian manusia. Pengangkatan manusia muda ke taraf insani harus diwujudkan di dalam seluruh proses atau upaya pendidikan. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Kebodohan adalah musuh yang nyata sehingga harus diberantas dan diantisipasi. Semua anak berhak untuk berhasil di bidang yang disukainya, asalkan memiliki keyakinan dan kemauan untuk maju. Dengan adanya pendidikan dapat menghapuskan keyakinan yang salah di dalam pikiran kita. Menurut Mae Chu Chang, seorang ahli pendidikan dari Bank Dunia Indonesia bahwa Investasi pendidikan tertinggi adalah pada usia dini karena dapat menghasilkan manfaat yang jauh lebih stabil dan baik ketimbang investasi pada tingkat usia dijenjang pendidikan yang lain misalnya SD, SMP SMA SMK, STM atau tingkat Mahasiswa sekalipun. Pendidikan dini bagi anak-anak usia (3-6 tahun) merupakan hal yang penting, karena pada usia ini merupakan masa membentuk dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan berfikir, kecerdasan, keterampilan serta kemandirian maupun kemampuan bersosialisasi.
Pendidikan akan memberikan perubahan pada setiap individu dan berdampak untuk kehidupan di masa mendatang. Ketika seseorang sudah memiliki pemahaman yang baik, maka sebagai individu bisa menempatkan diri dan merencanakan jalan kehidupannya di masa depan. Selain itu, mandiri dapat diwujudkan dengan melakukan berbagai hal dengan memaksimalkan kemampuan diri sendiri. Maka dari itu, perlu dicetuskan pendidikan karakter bangsa sebagai wujud pendidikan karakter kebangsaan kepada peserta didik. Dan diharapkan kepada masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar dapat bersaing dengan bangsa lain dan agar menjadikan manusia-manusia yang mempunyai wawasan yang luas. Jadi pada saat manusia itu ada dan masih ada, pendidikan itu telah dan masih ada pula. Mulai dari ilmu, teman, relasi, melatih komunikasi bersama dengan orang lain dan masih banyak lagi. Denga kita mengerti tentang pendidikan, maka kita akan mampu untuk membantu pemerintah untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan sehingga tidak banyak pengangguan yang ada di Indonesia. Cukup banyak orang kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak mampu bisa bersekolah.
Tugas pendidikan adalah perantara atau pembawa nilai-nilai yang ada dalam gudang di luar ke dalam jiwa peserta didik, sehingga perlu dilatih agar mempunyai kemampuan absorbi (penerapan) yang tinggi. Agama yang menjadi sistem kontrol dalam pembentukan karakter dan mental peserta didik hanya ditempatkan pada posisi yang sangat minimal, dan tidak menjadi landasan dari seluruh aspek. Pendidikan sudah dikenal berabad-abad sebelumnya semenjak zaman kuno dan berkembang sangat pesa, hingga sekararang ini. pendidikan dasar emosi ini akan menjadi bekal bagi mereka untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. 3. Pendidikan Vokasional. Pendidikan vokasional adalah program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia. Untuk itu pendidikan anak usia dini seharusnya memberikan rangsangan (stimulasi) dari lingkungan terdekat adalah sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan anak. Anak usia sekolah dasar senang bermain dan lebih suka bergembira Anak SD suka mengatur dirinyauntuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi sesuatu situasi dan mencobakan hal-hal yang barn. Keempat pendekatan tersebut di atas diharapkan dapat diterapkan sesuai dengan situasi kondisi serta dilakukan secara holistik sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih. Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek pendidikan baik struktur, dinamika, masalah masalah pendidikan atau aspek-aspek lainya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Sedangkan Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan memecahkan masalah-masalah jpendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan pendekatan Antropologi. Pendidikan formal adalah pendidikan yang Anda dapatkan di instansi sekolahan. Sedangkan pendidikan non formal diperoleh dari luar sekolah dan lebih berfokus pada pengembangan. Merupakan disiplin ilmu yang membahas disiplin ilmu pendidikan dengan kajian-kajian antar lintas disiplin ilmu baik yang berkembang didalam negri maupun di luar negri dan terapi-terapi konsep pendidikan bagi perbaikan dan pengembangan pendidikan. Pendidikan non formal merupakan pendidikan di luar sekolah, yaitu pendidikan yang didapatkan oleh seseorang secara teratur dan terarah. Dalam buku Sosiologi Pengantar yang ditulis oleh Soerjono Soekanto, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu sosial yang murni, abstrak, rasional, dan empiris, bersifat umum, serta berusaha mencari pengertian umum. Jadi INS Kayutanam mementingkan keterampilan bekerja dari pada keterampilan berfikir murni, tetapi bukan berarti tidak rasional, justru INS mementingkan cara berfikir yang akaliah (rasional). Konsep ini tampak pada tujuan pendidikan yaitu : 1) mendidik anak untuk berfikir rasional, 2) mendidik anak bekerja secara teratur dan bersungguh-sungguh, 3) membentuk anak-anak menjadi manusia yang berwatak dan 4) menanamkan perasaan persatuan.